SDK ST ANGELA

Hidup Sekali Harus Berarti!!

Arsip untuk November, 2008

Bila Anak seorang Pemalu

Gejala yang menunjukkan sifat pemalu pada anak memang tidak bisa dihindari, mengingat setiap orang memiliki karakter yang berbeda. Hal inipun bukan suatu kesalahan. Sementara ada juga anak yang belum tentu pemalu, namun hanya membutuhkan waktu lebih lama untuk beradaptasi. Berikanlah waktu dan ruang lebih kepada anak untuk mempelajari situasi di sekelilingnya. Hal ini akan membuat anak lebih mandiri, sekaligus tidak membuatnya stress karena merasa dipaksa untuk bersosialisasi. Adanya paksaan justru akan membuatnya semakin tidak nyaman dan keengganan untuk bersosialisasi pun semakin besar.

Kepercayaan diri seorang anak pemalu dapat meningkat apabila mereka tahu kelebihan apa yang dimilikinya. Bakat dan minat anak ini dapat digali lebih dalam melalui sanggar atau kegiatan yang terkait. Dengan demikian, lama-kelamaan anak akan terbiasa berada ditengah-tengah orang asing dan mendorongnya untuk berinteraksi. Anak yang lebih senang melakukan kegiatan individual, seperti menonton televisi, dapat memupuk dirinya menjadi orang yang semakin tertutup dan enggan melakukan kegiatan yang melibatkan orang lain.

Selain itu usahakan untuk tidak memberikan predikat pemalu kepada anak karena ia justru dapat mengikuti predikat yang disandangnya. Kadangkala hal ini memang terucap ketika berusaha menerangkan kondisi anak kepada orang lain. Namun, lengkapilah dengan hal-hal positif atau kelebihan yang dimiliki anak, sehingga kepercayaan dirinya tidak hilang.

Biasanya seorang anak pemalu juga tidak berani menatap lawan bicaranya, padahal ini merupakan salah satu cara berkomunikasi. Hal inipun dapat disiasati dengan melatihnya untuk selalu menatap mata anda ketika berbicara. Bila anak menolak, anjurkan untuk setidaknya menatap ke arah hidung bagian atas.

Selain dengan teman sebaya, anak juga harus didorong untuk dapat bersosialisasi dengan orang dewasa. Pasalnya, proses ini tidak hanya membantunya untuk memiliki kemampuan adaptasi yang lebih baik, tetapi juga dapat memperkaya pribadinya kelak.

Selamat untuk Team Basket!

Akhirnya… sebuah penghargaan kembali dipersembahkan oleh siswa-siswi SDK St. Angela Surabaya yang meraih juara 1 dan 3 untuk pertandingan basket 3 on 3 se Surabaya yang diselenggarakan oleh Majalah Bobo, di Lapangan Parkir Timur Plasa Surabaya pada tanggal 23 Nopember 2008. Juara 1 diraih oleh Team Basket Putri (Clara Thomas, Sulis, Indah Marcela, Natasha Eugenia) sedangkan Juara 3 diraih oleh Team Basket Putra (William Sariputra, Rino, Eric Angga, Nandito Christian).
Pada pertandingan final Team Basket Putri mengalahkan SDK St. Theresia, Team Basket Putra mengalahkan SD Pacar Keling 5.
Dengan didampingi oleh official Pak Vincent, Pak Stev, juga ada Pak Budi, Pak Paulus dan Bu Uti; SDK St. Angela sebenarnya menurunkan 3 regu yang terdiri dari 2 regu putra yang dibagi menjadi Angela A dan Angela B (Michael Robert, Johan Lohanjaya, Reynaldi, Hernando), dan 1 regu putri. Namun regu B dikalahkan oleh SDN Pacar Keling.
Meski ‘hanya’ Fun Games, tapi siswa-siswi SDK St Angela mampu membuktikan bahwa dengan kerja keras dan kebersamaan, St. Angela bisa membuktikan eksistensinya. Selamat!

Kualitas Kepribadian

KETULUSAN, membuat orang lain merasa aman dan dihargai karena yakin tidak akan dibodohi dan dibohongi. Selalu ada dalam kebenaran, tidak suka mengada-ada, pura-pura, mencari-cari alasan atau memutar balikkan fakta.

KERENDAHAN HATI, hanya orang yang kuat jiwanya yang mampu bersikap rendah hati. mampu mengakui dan menghargai keunggulan orang lain, membuat orang-orang di atasnya merasa OKE dan orang-orang di bawahnya tidak merasa MINDER.

KESETIAAN, orang yang setia selalu bisa dipercaya dan diandalkan. Dia menepati janjinya, mempunyai komitmen yang kuat, rela berkorban dan tidak suka berkhianat.

BERSIKAP POSITIF, selalu berusaha melihat segala sesuatu dari kacamata positif, bahkan dalam situasi paling buruk sekalipun. Suka membicarakan kebaikan daripada keburukan orang lain, lebih suka bicara mengenai harapan daripada keputusasaan, lebih suka mencari solusi daripada frustasi, lebih suka memuji daripada mengecam.

CERIA, orang yang ceria adalah orang yang mampu menikmati hidup. Dia tidak suka mengeluh dan selalu berusaha meraih kegembiraan. Punya potensi untuk menghibur dan mendorong semangat orang lain.

BERTANGGUNG JAWAB, mampu melaksanakan kewajibannya dengan sungguh-sungguh, berani mengakui kesalahan. Saat mengalami kegagalan dia tidak mencari kambing hitam, bahkan saat kecewa dan sakit hati dia tidak menyalahkan siapapun.

PERCAYA DIRI, memungkinkan seseorang menerima dirinya sebagaimana adanya, menghargai dirinya dan orang lain. Mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan dan situasi yang baru. Dia tahu apa yang harus dilakukannya dan melakukannya dengan baik.

KEBESARAN JIWA, dapat dilihat dari kemampuannya untuk memaafkan orang lain. Tidak membiarkan dirinya dikuasai oleh kebencian dan permusuhan, tetap tegar di masa-masa yang sulit, dan tidak hanyut dalam kesedihan dan keputusasaan.

EASY GOING, menganggap hidup ini ringan, tidak suka membesar-besarkan masalah. Tidak suka mengungkit masa lalu, tidak khawatir dengan masa depan.

EMPATI, orang yang berempati bukan saja pendengar yang baik, tapi juga bisa menempatkan diri pada posisi orang lain. Ketika terjadi konflik dia selalu berusaha mencari jalan keluar terbaik bagi kedua belah pihak, tidak suka memaksakan pendapat dan kehendaknya sendiri.

9 Potensi Anak

1.Kecerdasan Linguistik: potensi berbahasa(verbal)
Yaitu bicara dan bercerita, serta menyimpan berbagai informasi, mengolah dan mengeluarkannya dalam bentuk kata-kata.
Stimulasi dengan mengajak anak bicara dan berpikir.
Bagus mengikutkannya pada aktifitas menyanyi, teater dan presenter cilik

2.Kecerdasan Logika Matematika: potensi bereksplorasi dan bereksperimen, berpikir dan menganalisa secara logis, mengklasifikasi benda dan menghitung. Stimulasi dengan mengenalkan konsep matematika lewat permainan pengelompokan, mengajak bereksperimen sederhana, memberi permainan menantang seperti puzzle dan balok-balok, serta memberi kegiatan ekstra seperti les matematika, kumon atau sempoa.

3.Kecerdasan Visual Spasial: potensi berpikir secara visual, berdaya khayal tinggi, berimajinasi dan berkreasi.
Stimulasi dengan memberi anak alat gambar, menyanyi, membuat prakarya, dan memberi kegiatan utak-atik plastisin atau tanah liat. Mengunjungi tempat-tempat menarik untuk merangsang imajinasi dan ikut kegiatan kesenian.

4.Kecerdasan tubuh (Bodily Kinesthetic): potensi bergerak atau kemampuan motorik kasar dan halus, sehingga anak memiliki keseimbangan, ketangkasan dan keindahan dalam gerak.
Stimulasi dengan mengenalkan kegiatan olah raga renang, basket, sepak bola dan menari.

5.Kecerdasan Musikal: potensi untuk bermusik, bila diasah benar-benar, bakat anak akan menonjol.
Stimulasi dengan mendengarkan musik dan lagu, mengenalkan ritme dan gerak mberirama, mengikutkan dalam less musik.

6.Kecerdasan Interpersonal: potensi berinteraksi, bersosialisasi, berempati dengan kondisi orang lain dan bekerjasama. Stimulasi dengan mendukung anak untuk berkelompok, ikut kegiatan social dan les ketrampilan.

7.Kecerdasan Intrapersonal: potensi memahami diri sendiri, peka dan bisa mengendalikan konflikm di sekitarnya.
Anak seperti ini cenderung pendiam, pemalu, namun memiliki intuisi dan motivasi tinggi. Stimulasi dengan memberi anak citra positif. Mengenalkan berbagai perasaan dan emosi, serta bersosialisasi.

8.Kecerdasan Natural: potensi mencintai alam seisinya.
Stimulasi dengan melukis, berkreatifitas dengan tanah liat dan memelihara hewan kesayangan.

9.Kecerdasan Spiritual: potensi mencintai sesame dan lingkungan.
Stimulasi dengan mengajaknya mengenali lingkungan, penghuni dan Sang Pencipta.